Hubungan Tingkat Pengetahuan Pasien Hipertensi Terhadap Kepatuhan Penggunaan Obat Antihipertensi Di Puskesmas Cangkringan

Latar Belakang: Hipertensi merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan meningkatnya tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik ≥90 mmHg. Pengobatan penyakit hipertensi tidak dapat disembuhkan hanya dapat dikendalikan dengan cara pengobatan rutin dan harus dilakukan seumur hidup, oleh karena itu pengetahuan terkait hipertensi penting diketahui agar dapat menunjang kepatuhan dalam menggunaan obat.
Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan hipertensi dengan kepatuhan penggunaan obat antihipertensi pada pasien hipertensi di Puskesmas Cangkringan.
Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini adalah 168 pasien hipertensi di Puskesmas Cangkringan. Teknik sampling yang dipakai yaitu accidental sampling. Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner untuk mengukur pengetahuan menggunakan kuesioner HK-LS (Hypertension Knowledge-Level Scale) dan kuesioner kepatuhan menggunakan Hill-Bone. Analisis univariat digunakan untuk melihat sosiodemografi pasien, tingkat pengetahuan dan kepatuhan. Analisis bivariat menggunakan uji Chi-Square untuk melihat hubungan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan penggunaan obat antihipertensi.
Hasil Penelitian: Gambaran sosiodemografi pasien hipertensi di Puskesmas Cangkringan mayoritas berjenis kelamin perempuan sebanyak (63,7%), rentang usia 46-59 tahun sebanyak (52,4%), pendidikan terakhir SMK/SMA sebanyak (37,5%), tidak bekerja (62,5%), tidak merokok (89,9%), lama menderita hipertensi paling banyak pada rentang 1-5 tahun (57,7%). Regimen terapi hipertensi mayoritas menggunakan terapi antihipertensi tunggal yaitu obat amlodipin.Tingkat
pengetahuan hipertensi terdapat pada kategori baik sebanyak (58,9%) dan tingkat kepatuhan penggunaan obat antihipertensi terdapat pada kategori patuh sebanyak 102 pasien (60,8%). Hasil analisis menunjukkan signifikan nilai p-value = 0,018
(<0,005).
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan hipertensi dengan kepatuhan penggunaan obat antihipertensi pada pasien hipertensi di Puskesmas Cangkringan.