Analisis Efektivitas Biaya (Cost Effectiveness Analysis) Terapi Dua Kombinasi Antidiabetes pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Rawat Jalan di RSUD Sleman

Latar Belakang: Diabetes melitus (DM) tipe 2 adalah salah satu penyakit metabolik kronis yang ditandai dengan meningkatnya kadar gula darah akibat resistensi insulin. Prevalensi DM tipe 2 di Indonesia sekitar 10,7 juta penderita. Berdasarkan data klaim BPJS total biaya pengobatan DM tipe 2 dan komorbidnya menghabiskan dana sebanyak Rp. 7,7 trilliun. Besarnya biaya pengobatan DM tipe
2 menyebabkan perlunya kajian farmakoekonomi yakni Cost Effectiveness Analysis (CEA) untuk melihat terapi kombinasi antidiabetes yang cost effective.
Tujuan Penelitian: Mengetahui efektivitas biaya terapi dua kombinasi antidiabetes pada pasien DM tipe 2 rawat jalan di RSUD Sleman.
Metode Penelitian: Deskriptif non eksperimental dengan pendekatan cross sectional secara retrospektif berdasarkan perspektif payer. Sampel pada penelitian ini adalah pasien DM tipe 2 rawat jalan di RSUD Sleman yang menggunakan terapi
dua kombinasi antidiabetes. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling yang diperoleh sebanyak 47 pasien. Efektivitas biaya terapi digambarkan dengan nilai ACER dan ICER.
Hasil: Berdasarkan penelitian ini terapi yang paling banyak digunakan pada pasien DM tipe 2 rawat jalan di RSUD Sleman adalah kombinasi antidiabetes Metformin + Glimepiride sebanyak 10 pasien (21,27%). Total rerata biaya medis langsung paling kecil terdapat pada kombinasi Metformin + Glimepiride sebesar Rp 163.730. Nilai ACER yang terendah terdapat pada kombinasi Metformin + Glimepiride sebesar Rp 1.819 dan nilai ICER terendah pada kombinasi Ryzodeg + Metformin sebesar -Rp 4.840.
Kesimpulan: Terapi kombinasi antidiabetes pada pasien DM tipe 2 rawat jalan di RSUD Sleman yang cost effective adalah kombinasi Metformin + Glimepiride.