Hubungan Perilaku Vulva Hygiene Terhadap Kejadian Pruritus Vulva Saat Menstruasi Pada Remaja Putri Di SMP Negeri 4 Gamping

Vulva hygiene merupakan perilaku menjaga kebersihan daerah genetalia yang bukan hanya dilakukan untuk sehari-hari tetapi yang utama saat menstruasi sangat ditekankan pada remaja putri. Sebanyak 27 siswi (49%) memiliki vulva hygiene yang kurang tepat seperti vulva hygiene dengan arah yang salah, dan tidak dikeringkan. Hal tersebut dapat mengalami bakteri yang berada di daerah genetalia akan tumbuh subur menyebabkan rasa gatal dan infeksi pada daerah tersebut memicu kejadian pruritus vulva. Angka kejadian pruritus vulva di Indonesia menunjukkan sebesar 5,2 juta remaja putri akibat kurang memperhatikan kebersihan pada area genetalianya.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan perilaku vulva hygiene terhadap kejadian pruritus vulva saat menstruasi pada remaja putri SMP Negeri 4 Gamping. Penelitian ini menggunakan desain analtik korelasi dengan rancangan penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja putri kelas IX berjumlah 95 siswi, diambil menggunakan teknik simple random sampling dan didapatkan 55 responden kelas IX. Alat ukur yang digunakan yaitu kuesioner perilaku vulva hygiene dan kejadian pruritus vulva. Analisis data yang digunakan yaitu univariat dan bivariat menggunakan uji Kendall-Tau (b).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengalami menstruasi pertama pada usia 12 Tahun (41,8%), lama menstruasi yaitu normal 5-7 hari (63,6%) dan siklus menstruasi yang dialami pada responden yaitu Oligomenrea >35 hari (80,0%). Hasil analisis diperoleh perilaku vulva hygiene baik (50,9%) dan mengalami kejadian pruritus vulva saat menstruasi sedang (50,9%) nilai p value 0,013 dengan keeratan hubungan rendah (r -0,251). Terdapat hubungan perilaku vulva hygiene terhadap kejadian pruritus vulva saat menstruasi pada remaja putri di SMP Negeri 4 Gamping.