Hubungan Kebiasaan Menggosok Gigi Dengan Terjadinya Karies Gigi Pada Anak Usia 10-12 Tahun Di SDN Margomulyo 1

Latar Belakang: Karies merupakan penyakit jaringan keras gigi yang bersifat kronis dan progresif yang disebabkan oleh mikroorganisme, ditandai dengan demineralisasi jaringan keras dan kerusakan zat organiknya, yang dapat menyebabkan kerusakan email dan dentin dan pembentukan lubang di gigi. Masalah karies di provinsi DI Yogyakarta mencapai 47,7%. Angka prevalensi dan proporsi menegaskan bahwa kasus karies gigi pada siswa sekolah dasar cukup signifikan dan memerlukan tindak lanjut yang serius
Tujuan Penelitian: Mengetahui Hubungan Kebiasaan Menggosok Gigi Dengan Terjadinya Karies Gigi Anak Usia 10-12 tahun Sekolah Dasar Negeri Margomulyo 1.
Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif non- eksperimen dengan desain deskiptif dengan metode cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 35 responden dengan Teknik Total Sampling
Hasil : Hasil dari penelitian sebagian besar siswa memiliki kebiasaan menggosok gigi yang baik sebanyak 16 responden (45,7%) sedangkan kebiasaan menggosok gigi yang buruk yaitu sebanyak 19 responden (54,3%)siswa yang mengalami karies gigi sebanyak 20 siswa (57,1%), sedangkan siswa yang tidak mengalami karies gigi sebanyak 15 siswa (42,9). 1 dengan nilai p value 0,000<0,05 dan koefesien korelasi (r) sebesar 0,984 dengan kekuatan korelasi kuat
Kesimpulan : Kebiasaan menggosok gigi pada anak usia 10-12 tahun di SD N Margomulyo 1 mayoritas dalam kategori kurang baik sebanyak 19 anak dan anak yang mengalami kejadian karies sebanyak 20. Terdapat hubungan antara kebiasaan menggosok gigi dengan terjadinya karies gigi pada anak di SD N Margomulyo 1