Hubungan Rasionalitas Penggunaan Obat Dengan Luaran Klinik Pada Pasien Di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta

Latar Belakang: Hipertensi merupakan penyakit yang ditandai dengan peningkatan nilai tekanan darah sistolik maupun diastolik ≥140/90 mmHg. Angka kejadian penyakit hipertensi setiap tahunnya terus meningkat, hal ini berpotensi adanya peningkatan ketidakrasionalan penggunaan obat antihipertensi. Adanya ketidakrasional tersebut berkaitan dengan obat antihipertensi yang diberikan tidak sesuai kondisi pasien, adanya kontraindikasi, kombinasi obat yang tidak tepat, pemilihan variasi terapi yang tidak sesuai dan dosis yang diberikan kurang. Penggunaan obat yang tidak rasional secara signifikan merugikan pasien dalam hal luaran klinik maupun reaksi obat yang merugikan.
Tujuan: Mengetahui hubungan rasionalitas penggunaan obat dengan luaran klinik pasien hipertensi di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
Metode: Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan menggunakan metode pengumpulan data secara retrospektif dengan teknik purposive sampling. Penelitian ini menggunakan sampel pasien hipertensi yang menjalani rawat inap di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Data penelitian diambil melalui rekam pada periode Januari 2021-Agustus 2023 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Sampel yang didapatkan dalam penelitian sebanyak 58. Data yang diperoleh dianalisis dengan univariat dalam bentuk persentase dan bivariat dengan uji Chi-square.
Hasil: Hasil penelitian diperoleh bahwa hipertensi banyak dialami oleh pasien pada usia ≥60 tahun 68,97%, berjenis kelamin perempuan 60,34% dan mempunyai penyakit penyerta 43,10%. Kebanyakan pasien menggunakan terapi kombinasi 2 antihipertensi 46,55%, dan jenis obat yang sering digunakan adalah amlodipin 15,52%. Penggunaan antihipertensi berdasarkan karakteristik rasionalitas didapatkan hasil tepat pasien 100%, tepat indikasi 100%, tepat obat 79,31% dan tepat dosis 98,28%. Analisis rasionalitas penggunaan antihipertensi diperoleh hasil 79,31% rasional. Hasil analisis uji Chi-square antara rasionalitas penggunaan antihipertensi dengan luaran klinik diperoleh nilai p-value 0,045.
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara rasionalitas penggunaan obat antihipertensi dengan luaran klinik pada pasien hipertensi di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.