Hubungan Potensi Interaksi Obat Antihipertensi Terhadap Luaran Klinik Pasien Lansia di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta

Latar belakang: Hipertensi merupakan penyakit yang banyak diderita oleh lansia. Adanya perubahan fisiologis, farmakokinetik, farmakodinamik, dan kecenderungan komplikasi penyakit meningkatkan jumlah obat yang diterima oleh pasien lansia. Hal ini berpotensi meningkatkan risiko terjadinya interaksi obat, yang selanjutnya dapat mempengaruhi luaran klinis.
Tujuan: Mengetahui hubungan potensi interaksi obat antihipertensi terhadap luaran klinis pasien lansia di Instalasi Rawat Jalan RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
Metode: Penelitian observasional analitik dengan waktu pengambilan data secara retrospektif dan teknik purposive sampling. Penelitian di lakukan di Instalasi Rawat Jalan RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta menggunakan data rekam medis pasien lansia hipertensi rawat jalan. Sampel yang diambil adalah interaksi obat sesama antihipertensi dan non antihipertensi dianalisis menggunakan aplikasi drugs.com,
dan analisis hubungan potensi interaksi obat antihipertensi terhadap luaran klinis pasien lansia menggunakan uji chi-square.
Hasil: Pasien hipertensi lansia mayoritas berjenis kelamin perempuan sebanyak 65,2% dan memiliki penyakit penyerta atau komplikasi sebanyak 78,3%. Jenis pengobatan pasien didominasi oleh terapi kombinasi sebanyak 65,2%. Potensi terjadinya interaksi obat sebanyak 78,3%, dengan tingkat keparahan moderate 80,5%, dan mekanisme farmakodinamik sebesar 80,5%. Hasil uji chi square hubungan potensi interaksi obat antihipertensi terhadap luaran klinis pasien lansia diperoleh nilai p=0,445.
Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara potensi interaksi obat antihipertensi terhadap luaran klinis pasien lansia (p >0,05).