Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Kepatuhan Penggunaan Obat Antihipertensi Pada Pasien Hipertensi Di Puskesmas Sewon 1

Latar Belakang: Hipertensi merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah >140 mmHg/90 mmHg. Tatalaksana terapi hipertensi dapat dilakukan dengan pemberian obat antihipertensi secara jangka panjang. Pengetahuan sangat memengaruhi tingkat perilaku pasien dalam melakukan pengobatan. Tingkat pengetahuan pasien akan berhubungan erat dengan tingkat kepatuhan penggunaan obat antihipertensi. Kepatuhan pasien adalah faktor paling penting dalam menentukan keberhasilan pengobatan.
Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan kepatuhan terhadap penggunaan obat antihipertensi di Puskesmas Sewon 1.
Metode Penelitian: Desain penelitian ini adalah kuantitatif non eksperimental analitik dengan pendekatan secara cross sectional. Pengambilan data dilakukan menggunakan kuesioner pengetahuan Hypertension Knowledge-Level Scale (HKLS) dan kuesioner kepatuhan Hill Bone. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 107 dengan teknik pengambilan sampel secara purposive sampling. Analisis statistika dilakukan dengan uji korelasi Spearman.
Hasil Penelitian: Gambaran sosiodemografi pasien hipertensi di Puskesmas Sewon 1 didominasi oleh perempuan (77,6%) berusia ≥ 60 tahun (49,5%), berpendidikan SD (39,3%), tidak bekerja (63,6%), tidak merokok (94,4%), lama menderita hipertensi 1-5 tahun (73,8%), tidak memiliki penyakit penyerta (79,4%), mendapatkan terapi tunggal (97,2%) obat amlodipin (72,9%), tingkat pengetahuan termasuk dalam kategori tinggi (61,7%) dan tingkat kepatuhan dalam penggunaan obat antihipertensi dalam kategori patuh (98,1%). Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan kepatuhan penggunaan obat antihipertensi 0,025 (p<0,05).
Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan kepatuhan penggunaan obat antihipertensi pada pasien hipertensi di Puskesmas Sewon 1.