Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Kepatuhan Penggunaan Obat Antidiabetik Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Puskesmas Gamping II

Latar Belakang: Diabetes Melitus (DM) merupakan salah satu Penyakit Tidak Menular (PTM) dan banyak ditemui di negara berkembang, khususnya di Indonesia. Pengetahuan yang rendah mengakibatkan rendahnya tingkat kepatuhan pasien DM dalam mengonsumsi obat antidiabetik dan menyebabkan tidak tercapainya efek terapi. Penyakit DM hanya dapat dikontrol dan tidak dapat disembuhkan sehingga diperlukan kepatuhan dalam pengobatannya.
Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kepatuhan penggunaan obat antidiabetik pada pasien diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Gamping II.
Metode Penelitian: Desain penelitian ini adalah kuantitatif non-eksperimental analitik dengan pendekatan secara cross sectional. Penelitian ini dilakukan kepada 186 pasien DM tipe 2 di Puskesmas Gamping II dengan teknik purposive sampling. Pengambilan data tingkat pengetahuan dilakukan menggunakan kuesioner Diabetes Knowledge Questionnaire (DKQ-24) dan pengambilan data tingkat kepatuhan dilakukan menggunakan kuesioner Probabilistic Medication Adherence Scale (ProMAS). Analisis data yang digunakan adalah uji korelasi chi-square dengan nilai signifikansi (p<0,05).
Hasil Penelitian: Gambaran sosiodemografi pasien DM tipe 2 di Puskesmas Gamping II mayoritas berjenis kelamin perempuan (60,8%) dengan usia >59 tahun (59,7%), berpendidikan terakhir SD (36,5%), tidak bekerja (70,4%), lama menderita DM <5 tahun (55,9%), mendapatkan pengobatan antidiabetik oral kombinasi (56,5%), dan dengan penyakit penyerta (59,7%). Tingkat pengetahuan pasien termasuk dalam kategori rendah 61,3% dengan tingkat kepatuhan sedang-tinggi 64,5%. Hasil uji korelasi chi-square didapatkan nilai signifikansi p= 0,668 (>0,05).
Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kepatuhan penggunaan obat antidiabetik pada pasien DM tipe 2 di Puskesmas Gamping II.