Hubungan Pengetahuan dengan Kepatuhan Minum Obat Pada Penderita Tuberkulosis di Rumah Sakit Paru Respira Yogyakarta

Latar Belakang: Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia, termasuk di Indonesia, dan sering kali disertai dengan berbagai komplikasi jika tidak diobati dengan benar. Tingkat pengetahuan yang rendah tentang TB di kalangan pasien dapat mempengaruhi ketidakpatuhan dalam pengobatan,
yang berpotensi menyebabkan resistensi obat dan penyebaran infeksi.
Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dan kepatuhan minum obat pada penderita TB paru di Rumah Sakit Paru Respira Yogyakarta
Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan desain non-eksperimental dengan pendekatan cross-sectional. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner yang mencakup karakteristik responden, pengetahuan, dan kepatuhan minum obat. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 50 pasien diambil dengan metode total sampling dari populasi pasien TB yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan program statistik, termasuk analisis univariat dan uji Chi Square untuk menguji hubungan antara pengetahuan dan kepatuhan.
Hasil Penelitian: Mayoritas responden berusia 46-65 tahun (58%), berjenis kelamin laki-laki (66%), memiliki pekerjaan (82%), dan tingkat pendidikan akhir adalah SLTA (90%). Sebagian besar responden memiliki pengetahuan baik (96%) dan kepatuhan tinggi (78%) terhadap pengobatan TB. Analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan positif antara pengetahuan dan kepatuhan minum obat (p=0,045).
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dan kepatuhan minum obat pada pasien TB paru di Rumah Sakit Paru Respira Yogyakarta.