Hubungan Tingkat Kepatuhan Penggunaan Obat Antidiabetik dengan Luaran Klinis Pasien Diabetes Melitus di Puskesmas Gamping II Yogyakarta

Latar Belakang: Diabetes melitus (DM) adalah penyakit gangguan metabolik yang ditandai dengan meningkatnya kadar glukosa darah. Pada penyakit jangka panjang seperti diabetes melitus, kepatuhan penggunaan obat menjadi salah satu penentu keberhasilan pengobatan. DM adalah penyakit yang tidak dapat disembuhkan secara permanen sehingga dapat menyebabkan penderita menjadi jenuh dan tidak patuh pada pengobatan yang dapat mengakibatkan kadar glukosa darah tidak terkontrol.
Tujuan: Mengetahui hubungan tingkat kepatuhan penggunaan obat antidiabetik dengan luaran klinis pada pasien DM tipe 2 di Puskesmas Gamping II Yogyakarta.
Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif analitik secara cross sectional dengan teknik consecutive sampling yang melibatkan 94 pasien. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah rekam medis untuk melihat luaran klinis dan kuesioner Probalistic Medication Adherence Scale (ProMAS) untuk mengukur tingkat kepatuhan pasien. Kedua variabel dianalisis menggunakan uji korelasi Chi-Square.
Hasil: Sebagian besar pasien DM tipe 2 memiliki tingkat kepatuhan sedang-tinggi sebanyak 43 pasien (45,7%) dan luaran klinis tidak terkontrol sebanyak 66 pasien (70,2%). Hasil analisis bivariat didapatkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kepatuhan dengan luaran klinis pada pasien DM tipe 2 di Puskesmas Gamping II dengan nilai signifikansi p= 0,001 (<0,05).
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara tingkat kepatuhan penggunaan obat antidiabetik dengan luaran klinis pada pasien DM tipe 2 di Puskesmas Gamping II Yogyakarta.