Analisis Hubungan Rasionalitas Penggunaan Antibiotik dengan Lama Rawat Inap pada Pasien Anak dengan Pneumonia Komunitas di RS Paru Respira Yogyakarta

Latar Belakang: Pneumonia komunitas merupakan suatu penyakit radang paruparu yang terjadi ketika bakteri menginfeksi saluran pernafasan, bersifat serius serta berhubungan dengan angka kesakitan dan kematian yang banyak terjadi pada anak-anak. Penanganan pneumonia komunitas didasarkan atas bakteri penyebabnya dengan menggunakan antibiotik. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat akan berdampak pada lama rawat inap yang semakin lama.
Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan rasionalitas penggunaan antibiotik dengan lama rawat inap pada pasien anak dengan pneumonia komunitas di RS Paru Respira Yogyakarta.
Metode Penelitian: Penelitian non eksperimental analitik dengan pengumpulan data secara retrospektif menggunakan teknik purposive sampling. Sampel sebanyak 112 pasien pneumonia komunitas yang menggunakan antibiotik dan menjalani rawat inap memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data yang diperoleh dianalisis secara univariat dalam bentuk persentase dan bivariat menggunakan uji Fisher’s exact test.
Hasil Penelitian: Pasien anak dengan pneumonia komunitas paling banyak terjadi pada usia >1-5 tahun 59,82%, berjenis kelamin laki-laki 50,89% dan terdapat penyakit penyerta non infeksi sebanyak 63,39%. Antibiotik yang paling sering diresepkan pada pasien anak dengan pneumonia komunitas yang menjalani rawat inap di RS Paru Respira Yogyakarta adalah kombinasi dua antibiotik 73,22% dengan jenis antibiotik paling banyak yakni kombinasi seftriakson dan azitromisin
66,08%. Rasionalitas penggunaan antibiotik pada pasien anak dengan pneumonia komunitas di RS Paru Respira Yogyakarta sebesar 67,86%. Hasil uji Fisher’s exact test diperoleh nilai p-value = 0,55.
Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara rasionalitas penggunaan antibiotik dengan lama rawat inap pasien anak dengan pneumonia komunitas di RS Paru Respira Yogyakarta.