Kajian Hubungan Rasionalitas Penggunaan Obat Antihipertensi Dengan Luaran Klinik Pada Pasien Hipertensi Di RS PKU Muhammadiyah Gamping

Latar Belakang: Hipertensi yaitu kondisi meningkatnya tekanan darah seseorang di atas normal yaitu tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥90 mmHg. Penggunaan obat yang rasional merupakan komponen penting dalam meningkatkan kualitas kesehatan pasien seiring dengan meningkatnya kasus hipertensi di Indonesia. Penggunaan obat yang tidak rasional dapat memperburuk kondisi pasien hipertensi dan mengakibatkan tekanan darah sulit dikendalikan.
Tujuan Penelitian: Mengkaji hubungan rasionalitas penggunaan obat antihipertensi dengan luaran klinik pada pasien hipertensi yang menjalani rawat inap di RS PKU Muhammadiyah Gamping.
Metode Penelitian: Penelitian non-eksperimental analitik dengan pengumpulan data secara retrospektif. Sampel sebanyak 63 pasien hipertensi yang menjalani rawat inap dan memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data yang diperoleh dianalisis dengan univariat dalam bentuk persentase dan bivariat dengan uji Chisquare.
Hasil Penelitian: Pasien hipertensi mayoritas berada pada usia 45-64 tahun 39,68%, berjenis kelamin perempuan 61,90%, dan mempunyai penyakit penyerta 66,67%. Kebanyakan pasien menggunakan terapi kombinasi 2 antihipertensi 53,97%, kombinasi amlodipin + candesartan 25,40% adalah jenis obat yang sering digunakan dan golongan obat yang paling banyak digunakan adalah CCB + ARB 31,75%. Rasionalitas penggunaan obat antihipertensi berdasarkan parameter tepat indikasi 100%, tepat pasien 100%, tepat obat 84,13%, dan tepat dosis 96,83%. Kajian rasionalitas diperoleh hasil 80,95% rasional dengan luaran klinik tercapai 50,79%. Hasil uji Chi-square antara rasionalitas penggunaan antihipertensi dengan luaran klinik diperoleh nilai p=0,096.
Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara rasionalitas penggunaan obat antihipertensi dengan luaran klinik pada pasien hipertensi yang menjalani rawat inap di RS PKU Muhammadiyah Gamping.