Analisis Hubungan Kesesuaian Penggunaan Antibiotik Empiris Dengan Clinical Outcome Pada Pasien Ulkus Diabetik Di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta

Latar Belakang: Salah satu pengobatan untuk infeksi ulkus diabetik adalah penggunaan antibiotik empiris. Terapi ini diberikan pada tahap awal pengobatan dengan memilih antibiotik berdasarkan pedoman terapi yang telah tervalidasi. Ketidaktepatan dalam pemilihan antibiotik dapat menghambat proses penyembuhan luka, berpotensi memperburuk clinical outcome pasien, dan meningkatkan kejadian resistensi antibiotik.
Tujuan Penelitian: Menganalisis hubungan kesesuaian penggunaan antibiotik empiris dengan clinical outcome pada pasien ulkus diabetik di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan desain non-eksperimental analitik dengan teknik pengumpulan data secara retrospektif menggunakan metode purposive sampling pada pasien ulkus diabetik yang menjalani rawat inap di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta tahun 2023. Data penelitian diambil melalui rekam medis pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, yaitu sebanyak 117 pasien. Analisis data menggunakan statistik terkomputerisasi dengan analisis univariat dan bivariat.
Hasil Penelitian: Ulkus diabetik banyak terjadi pada pasien dengan umur >45 tahun (90%), berjenis kelamin perempuan (50,43%), dan mempunyai penyakit penyerta non infeksi (69%). Pola antibiotik yang sering digunakan adalah kombinasi 2 antibiotik (51,28%), yaitu kombinasi Ceftriaxone + Metronidazole (35,04%). Hubungan kesesuaian antibiotik empiris dengan guideline IDSA 2012 didapatkan 41% sesuai dan hasil analisis Chi-square diperoleh nilai p=0,004.
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara kesesuaian antibiotik empiris terhadap clinical outcome pasien ulkus diabetik.