Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kepatuhan Penggunaan Obat Antidiabetik pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Puskesmas Sewon 1 Yogyakarta

Latar Belakang: Diabetes melitus (DM) adalah salah satu jenis penyakit metabolik yang ditandai dengan peningkatan kadar gula darah. Penanganan penyakit DM dengan terapi farmakologi yaitu obat antidiabetik oral dan injeksi insulin. Keberhasilan terapi pengobatan pada pasien DM dipengaruhi oleh kepatuhan penggunaan obat. Kepatuhan pasien dapat dipengaruhi oleh faktor yang dapat diubah seperti pendidikan dan pekerjaan, serta faktor yang tidak dapat diubah seperti usia dan jenis kelamin.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan penggunaan obat antidiabetik pada pasien DM tipe 2 di Puskesmas Sewon I Yogyakarta.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain analitik non-eksperimental secara cross sectional. Sampel pada penelitian ini sebanyak 97 pasien dengan menggunakan teknik consecutive sampling. Tingkat kepatuhan diukur menggunakan kuesioner MARS-5. Faktor-faktor yang dianalisis pada penelitian ini dibagi menjadi tiga domain yaitu domain sosiodemografi, domain penyakit, dan domain pengobatan. Analisis data pada penelitian ini menggunakan uji chi square dan uji regresi logistik binary.
Hasil: Hasil pada penelitian ini mayoritas responden berusia ≥60 tahun (59,8%), jenis kelamin perempuan (77,3%), pendidikan rendah (91,8%), tidak bekerja (51,5%), penghasilan <2,4 juta (90,7%), tidak merokok (95,9%), lama penyait DM <5 tahun (63,9%), memiliki penyakit penyerta (90,7%), kadar gula darah tidak terkontrol (57,7%), dan mendapatkan regimen terapi kombinasi (72,2%). Berdasarkan tingkat kepatuhan mayoritas responden berada pada kategori rendah (57,7%). Faktor yang secara signifikan berpengaruh terhadap tingkat kepatuhan adalah jenis kelamin (p=0,036) dan kadar gula darah (p=0,006).
Kesimpulan: Faktor jenis kelamin dan kadar gula darah berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat kepatuhan (p<0,05).