Hubungan Faktor Risiko Terhadap Kejadian Perdarahan Postpartum Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2023

Latar Belakang: Keberhasilan suatu program kesehatan ibu dapat diukur dari angka mortalitas maternal, Indonesia menduduki peringkat kedua tertinggi Angka Kematian Ibu (AKI) di ASEAN sebesar 189 per 100.000 Kelahiran Hidup (KH). Pada tahun 2022 jumlah kematian ibu di Indonesia sebanyak 3.572 dan perdarahan sebanyak 741 kasus. Pada tahun 2022 Bantul menduduki peringkat pertama AKI sebanyak 119,3 per 100.000 KH dan penyebab utama karena perdarahan yaitu sebanyak 33% (Dinkes Bantul, 2022)
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan faktor risiko terhadap kejadian perdarahan postpartum di RSUD Panembahan Senopati Bantul.
Metode: Merupakan penelitian analitik kolerasi dengan pendekatan penelitian cross sectional. Total sampling sebanyak 74 ibu dengan perdarahan tahun 2023 di RSUD Panembahan Senopati Bantul. Analisa yang digunakan adalah analisa univariat dan bivariat dengan uji Chi-Square.
Hasil: Hasil analisa dengan uji Chi-Square menunjukkan ada hubungan faktor risiko paritas (p value 0,013), kadar hemoglobin (p value 0,019) dan riwayat persalinan dengan komplikasi (p value 0,036) terhadap kejadian perdarahan postpartum. Tidak ada hubungan faktor risiko umur (p value 0,772) dan berat badan lahir besar (p value 0,833) terhadap kejadian perdarahan postpartum.
Kesimpulan: Ada hubungan faktor risiko paritas, kadar hemoglobin dan riwayat persalinan dengan komplikasi dengan kejadian perdarahan postpartum Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2023. Tidak ada hubungan faktor risiko umur dan
berat badan lahir besar dengan kejadian perdarahan postpartum Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2023.