Hubungan Keragaman Makanan Dengan Status Gizi Balita Usia 1-5 Tahun Di Desa Sumberwungu, Tepus, Gunung Kidul

Latar Belakang : Keragaman makanan adalah masalah utama bagi semua negara berkembang, termasuk Indonesia. Keragaman makanan yang berkaitan dengan risiko stunting dan masalah gizi lainnya. Stunting akan berdampak negatif pada pemikiran, ingatan, prestasi sekolah, dan produktivitas kerja anak di masa yang akan datang. Dalam upaya menurunkan angka stunting yang tinggi di Kelurahan Sumberwungu, Pemerintah mendistribusikan makanan tambahan berupa snack tetapi tidak sesuai dengan kebutuhan gizi.
Tujuan : Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah status gizi balita usia 1-5 tahun berhubungan dengan keragaman di Desa Sumberwungu, Tepus, Gunung Kidul, Yogyakarta.
Metode Penelitian : Jenis penelitian ini menggunakan metodologi kuantitatif dan merupakan penelitian observasional analitik. Sampel dalam penelitian yaitu 34 balita yang mengalami masalah gizi. Pengumpulan data keragaman makanan dikumpulkan menggunakan kuesioner IDDS dengan metode recall 2x24 jam secara tidak berturutturut. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu analisis univariat dan bivariat, analisis bivariat pada penelitian ini menggunakan uji kendal-tau untuk mengetahui hubungan antara keragaman makanan dengan status gizi balita.
Hasil : Hasil analisis data didapatkan bahwa tidak ada hubungan antara keragaman makanan dan status gizi pada balita usia 1-5 tahun (P-Value BB/U= 0,898, P-Value TB/U = 0,941, dan P-Value BB/TB = 0,913).