Penurunan Risiko Bunuh Diri Dengan Terapi Relaksasi Guided Imagery Pada Tn.A Diruang Nakula Sadewa Dirumah Sakit Jiwa Grhasia Yogyakarta

Latar Belakang: Risiko bunuh diri merupakan risiko untuk mencederai diri sendiri yang dapat mengancam kehidupan. Bunuh diri adalah kegawatan darurat psikiatri karena merupakan perilaku untuk mengakhiri kehidupannya. Perilaku bunuh diri disebabkan karena stres berkepanjangan dimana individu gagal dalam melakukan mekanisme koping yang digunakan dalam mengatasi masalah. Bunuh diri adalah tindakan agresif yang merusak diri sendiri dan dapat mengakhiri kehidupan. Bunuh diri mungkin merupakan keputusan terakhir dari individu untuk memecahkan masalah yang dihadap. Risiko bunuh diri dapat diartikan sebagai risiko
individu untuk menyakiti diri sendiri, mencederai diri serta mengancam jiwa.
Tujuan: Untuk mengetahui penurunan risiko bunuh diri dengan terapi relaksasi Guided Imagery pada pasien diruang Nakula Sadewa Rumah Sakit Jiwa Grhasia Yogyakarta.
Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah Pra Eksperimen One Grup Pre Test Post Test Design. Intervensi terapi Guided Imagery dilakukan tiga hari berturut-turut dengan waktu 15 menit setiap intervensi. Instrumen yang digunakan untuk mengukur penurunan risiko bunuh diri menggunakan lembar asesmen risiko bunuh diri dengan kriteria tinggi (> 10), Sedang (7-9), Rendah (4-6).
Hasil: Hasil dari intervensi menunjukan adanya penurunan skor pada pasien. Pada hari pertama sebelum dilakukan intervensi terapi Guided Imagery didapatkan skor 16 (risiko tinggi), setelah dilakukan terapi Guided Imagery selama tiga hari berturut-turut risiko bunuh diri pada pasien menurun menjadi skor 4 (risiko rendah).
Kesimpulan: Penerapan terapi Guided Imagery pada Tn. A dapat menurunkan tingkat risiko bunuh diri pada pasien.