Hubungan antara Self-Compassion dengan Kepuasan Hidup pada Dewasa Awal yang Sudah Menikah

Tugas perkembangan dan adaptasi peran-peran baru yang berat pada dewasa awal yang telah menikah, akan berdampak pada kepuasan hidup individu tersebut. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan self-compassion dengan kepuasan hidup pada dewasa awal yang sudah menikah. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif korelasional dengan alat pengumpulan data berupa Self-Compassion Scale (SCS) dari Neff et al. (2019) yang telah diadaptasi oleh Syaiful dan Roebianto (2020) untuk mengukur variabel self-compassion, dan skala kepuasan hidup yang dimodifikasi oleh peneliti berdasarkan Satisfaction with Life Scale (SWLS) yang disusun oleh Diener dan telah diadaptasi oleh Farida,
Warni, dan Arya (2021). Purposive sampling digunakan sebagai teknik pengambilan sampel, serta teknik analisis data untuk menguji hipotesis yaitu metode analisis Spearman’s rank. Subjek penelitian terdiri dari 104 orang dewasa awal yang berada pada masa awal pernikahan (0-5 tahun) dan berdomisili di Provinsi Jawa Tengah dan Yogyakarta. Hasil menunjukkan, variabel selfcompassion berkorelasi dengan kepuasan hidup (r = 0,709, p = 0,000). Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif yang sangat signifikan antara selfcompassion dengan kepuasan hidup pada dewasa awal yang sudah menikah.