Efektivitas Pelatihan Berpikir Positif Untuk Meningkatkan Kualitas Hidup Pada Lansia di Panti Sosial Tresna Werdha

Masa lansia dikatakan sebagai masa akhir karena, bagi sebagian orang perkembangan manusia telah berhenti setelah masa dewasa. Pada saat memasuki masa lansia, individu akan mengalami kemunduran karena terjadinya proses penuaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat efektivitas pelatihan berpikir positif dalam meningkatkan kualitas hidup pada lansia di panti sosial Tresna Werdha. Metode penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan bentuk Quasi Eksperimental yang berupa One Group Pretest-Posttest Design. Alat pengumpulan data yang digunakan yaitu skala kualitas hidup dari Fridolin, Mustofa dan Suryoputro (2022) merujuk pada dimensi kesehatan fisik, kesejahteraan psikologis, hubungan sosial dan hubungan dengan lingkungan. Skala kualitas hidup penelitian ini berdasarkan WHOQOL-BREF dan subjek yang digunakan dalam penelitian ini yaitu lansia yang tinggal di panti sosial tresna werdha. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Analisis data pada penelitian ini dengan Wilcoxon Sign Rank Test. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel berpikir positif mempengaruhi kualitas hidup, yaitu pada dimensi kesehatan fisik (0,005 < 0,05), pada dimensi kesejahteraan psikologis (0,012 < 0,05), pada dimensi hubungan sosial (0,004 < 0,05), pada dimensi hubungan dengan lingkungan (0,005 < 0,05). Berdasarkan data hasil penelitian yang telah diperoleh maka disimpulkan bahwa pelatihan berpikir positif efektif untuk meningkatkan kualitas hidup pada lansia di panti sosial tresna werdha.