Hubungan Mekanisme Koping Dengan Kualitas Hidup Pada ODHA Di Yayasan Victory Plus Yogyakarta

Latar belakang: Lingkungan pembelajaran akademik akan berbeda dengan lingkungan pembelajaran klinik, dimana lingkungan pembelajaran klinik akan menghadapkan mahasiswa untuk berkontak langsung dengan pasien. Lingkungan belajar klinik sendiri tidak selalu dipersepsikan positif oleh mahasiswa, tetapi ada juga mahasiswa yang mempersepsikan negatif. Ketika mahasiswa sedang melakukan pembelajaran klinik dan memiliki persepsi yang negatif terhadap lingkungan pembelajaran kliniknya maka dapat mempengaruhi motivasi dan strategi belajar pada mahasiswa tersebut.
Tujuan: Mengetahui adanya hubungan antara persepsi lingkungan belajar klinik dengan motivasi belajar mahasiswa keperawatan.
Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah studi korelasi dengan pendekatan cross-sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling didapatkan 90 responden. Data diambil dengan menggunakan
kuesioner PHEEM untuk mengukur persepsi dan kuesioner MSLQ untuk mengukur motivasi belajar. Analisa data yang digunakan adalah uji korelasi Gamma.
Hasil: Sebagian besar responden memiliki persepsi yang sangat positif terhadap lingkungan belajar kliniknya sebanyak 45 responden (50.0%) dan motivasi belajar tinggi sebanyak 59 responden (65.6%). Hasil uji korelasi Gamma menunjukan nilai p-value 0.032 < (0.05) dengan nilai koefisien korelasi 0.439 yang menunjukan keeratan hubungan sedang.
Kesimpulan: Ada hubungan antara persepsi lingkungan belajar klinik dengan motivasi belajar mahasiswa keperawatan Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.