Hubungan Kesesuaian Penggunaan Obat Antihipertensi Terhadap Luaran Klinik Pasien Hipertensi Rawat Jalan di RSUD Panembahan Senopati Bantul

Latar Belakang: Hipertensi adalah penyakit yang ditandai dengan peningkatan nilai tekanan darah sistolik maupun diastolik sebesar ≥140/90 mmHg. Berdasarkan data yang diperoleh dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 bahwa prevalensi penyakit hipertensi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berdasarkan data diagnosis dokter untuk pasien dengan usia ≥18 tahun yaitu sebesar 10,68%. Kesesuaian penggunaan obat antihipertensi merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan terapi pasien hipertensi.
Tujuan: Mengetahui hubungan antara kesesuaian penggunaan obat antihipertensi berdasarkan guideline JNC VIII terhadap luaran klinik pasien hipertensi rawat jalan di RSUD Panembahan Senopati Bantul.
Metode: Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik non eksperimental. Pengumpulan data dilakukan secara retrospektif dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Penelitian ini menggunakan pasien
hipertensi rawat jalan yang memperoleh obat antihipertensi sebanyak 97 sampel. Data kesesuaian penggunaan obat antihipertensi dinilai menggunakan guideline JNC VIII dan dianalisis menggunakan uji Chi-square.
Hasil: Hasil penelitian diperoleh bahwa pasien hipertensi rawat jalan paling banyak mengalami hipertensi pada rentang usia 40-59 tahun (51,55%), berjenis kelamin perempuan (59,8%), pasien dengan penyakit penyerta (81,44%). Kemudian, pasien menggunakan terapi tunggal antihipertensi (62,89%), pasien dengan kesesuaian penggunaan obat antihipertensi (89,69%) dan pasien dengan luaran klinik yang tercapai (88,66%)
Kesimpulan:Terdapat hubungan antara kesesuaian penggunaan obat antihipertensi dengan luaran klinik (p=0,001).