Hubungan Tingkat Pengetahuan Terhadap Kepatuhan Penggunaan Obat Antihipertensi Pada Pasien Hipertensi Di Puskesmas Mlati II

Latar Belakang: Hipertensi merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah sistolik >140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik >90 mmHg. Pengetahuan merupakan salah satu faktor untuk meningkatkan kesadaran tentang penyakit yang diderita dan kepatuhan pengobatan sehingga terkendalinya tekanan darah. Pengobatan penyakit kronis seperti hipertensi tidak bisa disembuhkan hanya dapat dikendalikan dengan pengobatan secara rutin sehingga memerlukan kepatuhan dalam pengobatan.
Tujuan Penelitian: Menganalisis hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap kepatuhan penggunaan obat antihipertensi di Puskesmas Mlati II.
Metode Penelitian: Jenis penelitian kuantitatif dengan desain penelitian observasional analitik menggunakan pendekatan cross sectional design. Pengambilan data dilakukan dengan membagikan kuesioner pengetahuan dan kepatuhan MMAS-8 pada 165 pasien hipertensi di Puskesmas Mlati II dengan menggunakan teknik purposive sampling yang kemudian diolah menggunakan program statistika terkomputerisasi dengan analisis chi-square.
Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukan dari 165 pasien hipertensi mayoritas pasien berusia 46-55 tahun sebanyak 69 pasien (41,8%), jenis kelamin perempuan sebanyak 120 pasien (72,7%), berpendidikan SMA sebanyak 62 pasien (37,6%), tidak bekerja sebanyak 100 pasien (60,6%), lama menderita hipertensi <5 tahun sebanyak 126 pasien (76,4%), mendapatkan terapi tunggal sebanyak 100 pasien (60,6%) dengan jenis obat antihipertensi amlodipin sebanyak 96 pasien (58,8%), tingkat pengetahuan kategori baik sebanyak 106 pasien (64,2%) dan tingkat kepatuhan kategori sedang sebanyak 64 pasien (38,8%).
Kesimpulan: Terdapat hubungan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan penggunaan obat antihipertensi di Puskesmas Mlati II (p=0,000).