Hubungan Tingkat Pengetahuan terhadap Perilaku Swamedikasi Diare Mahasiswa Farmasi (S-1) Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Latar Belakang: Diare merupakan kejadian pengeluaran tinja yang abnormal atau tidak biasa perubahan dapat berupa meningkatnya volume, pengenceran dan seringnya buang air besar yang disertai ada tidaknya lendir berdarah. Diare
biasanya terjadi lebih dari 3 kali sehari pada orang dewasa dan lebih dari 4 kali sehari pada bayi. Pada saat ini diare masih menjadi masalah penting di negara berkembang seperti Indonesia. Swamedikasi merupakan pengobatan yang dilakukan secara mandiri, dan sering digunakan untuk mengobati penyakit dengan gejala ringan seperti batu, demam, pusing, nyeri, diare, influenza dan penyakit kulit.
Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap perilaku swamedikasi mahasiswa Farmasi (S-1) Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.
Metode Penelitian: Survei analitik dengan rancangan penelitian cross-sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Sampel yang digunakan sebanyak 82 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan tautan google form. Uji statistik data menggunakan chi square test.
Hasil penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan mahasiswa Farmasi (S-1) masuk ke dalam kategori baik (82%) dan tingkat perilaku mahasiswa Farmasi (S-1) masuk ke dalam kategori baik (75,9%).
Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan terhadap perilaku swamedikasi diare dengan nilai signifikansi 0,002 (sig <0,05).