Hubungan Perilaku Vulva Hygiene Terhadap Kejadian Keputihan di SMP Negeri 4 Gamping

Latar Belakang: Keputihan merupakan masalah reproduksi yang banyak dialami kaum wanita termasuk remaja. Berdasarkan data statistik dalam Dinkes DIY (2016), 68% remaja putri berusia 15-24 tahun mengalami keputihan. Menurut data World Health Organisation (WHO, 2012) persentase perilaku vulva hygiene buruk di Indonesia sebesar 55%. Keputihan yang tidak dicegah dengan hygiene yang baik dapat menyebabkan kurangnya percaya diri, mengganggu kenyamanan sehari-hari dan dapat mengakibatkan terjadinya penyakit infeksi organ reproduksi, sehingga perlu adanya perilaku vulva hygiene.
Tujuan: Bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara perilaku Vulva Hygine terhadap kejadian keputihan pada Remaja Putri.
Metode Penelitian: Penelitian kuantitatif analitik korelasi menggunakan desain penelitian cross sectional. Pengambilan sample menggunakan simple random sample yang berjumlah 49 responden. Pengambilan data perilaku vulva hygiene menggunakan kuesioner dan untuk kejadian keputihan menggunakan lembar observasi. Teknik analisis data menggunakan uji chi- square.
Hasil: Sebagian besar responden menunjukan Vulva hygiene cukup sebanyak 27 siswi dengan persentase (55,1%), kejadian keputihan pada remaja putri didapatkan dari 49 responden sebanyak 35 siswi (71,4%) mengalami keputihan fisiologis dan
sebanyak 14 siswi (28,6%) mengalami keputihan patologis. Karakteristik keputihan dari 49 responden yang mengalami keputihan, ditemukan yaitu keputihan keruh 2 sisiwi (4%), keputihan berwarna kuning kehijauan 1 siswi (2%) disertai rasa gatal sebanyak 9 siswi (18,4%), dan sebanyak 8 siswi (16,3%) mengalami keputihan disertai bau tidak sedap atau berbau busuk.
Kesimpulan: Hasil Analisa didapatkan p value < 0,05 yang berarti ada hubungan yang signifikan antara Perilaku Vulva Hygiene dengan Kejadian Keputihan pada Remaja Putri di SMP Negeri 4 Gamping.