Penerapan Intervensi: Art Drawing Therapy Pada Sdr. A Dengan Risiko Bunuh Diri Di RSJ Grhasia Yogyakarta

Latar Belakang: Depresi merupakan suatu gangguan perasaan seperti mengalami suasana hati yang sedih, hampa, putus asa, atau bahkan kehilangan minat dan semangat untuk menjalani aktivitas. Dampak dari depresi yang fatal dapat mengakibatkan seseorang melakukan bunuh diri. Hal ini membutuhkan adanya suatu manajemen terapi untuk mengatasi masalah tesebut. Art drawing therapy adalah terapi seni yang dapat digunakan oleh berbagai kalangan usia yang bermanfaat untuk menyembuhkan orang trauma, mengalami pelecehan, sedih, cemas, sulit makan, mengurangi stress, mengurangi rasa kesakitan, juga pencerita mental, dan emosional.
Metode: Desain ini menggunakan studi kasus dengan sampel satu orang pasien yang dikelola selama 3 hari pada tanggal 26 – 28 Juli 2023alat ukur yang digunakan berupa kuesioner BDI-II yang dilakukan dengan cara pre-test dan post-test.
Hasil dan Pembahasan: Asuhan keperawatan yang dilakukan selama 3 hari didapatkan hasil bahwa art drawing therapy efektif untuk mengurangi intensitas risiko bunuh diri. Hal
ini diketahui dari jumlah skor BDI-II pada hasil pre-test dan post-test yang dilakukan pada hari pertama sebelum melakukan art drawing therapy dan pada hari ke tiga setelah art drawing therapy.
Kesimpulan: Art Drawing Therapy efektif untuk mengurangi intensitas risiko bunuh diri.