Hubungan Dukungan Orangtua Dengan Motivasi Belajar Anak Berkebutuhan Khusus Di SLB 1 Bantul

Latar Belakang : Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, tahun 2017 ada 1,6 juta anak berkebutuhan khusus di Indonesia. Kelainan bawaan dan kelainan tertentu pada Anak Berkebutuhan Khusus dapat mengakibatkan kesulitan belajar.
Kesulitan belajar yang dialami ABK mengakibatkan proses belajar menjadi lamban karena anak kurang semangat terhadap apa yang dipelajari. Kegiatan belajar pada anak ABK tidak dapat berjalan dengan lancar apabila anak sebagai subyek tidak memiliki motivasi untuk belajar. Banyak orangtua saat ini yang bekerja, sehingga waktu bersama anakpun dirasa kurang.
Tujuan Penelitian : Diketahuinya hubungan dukungan orangtua dengan motivasi belajar anak berkebutuhan khusus di SLB 1 Bantul.
Metode Penelitian : Metode penelitian deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling sebanyak 58 responden. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Hasil
penelitian dianalisis dengan uji univariate dan bivariate Kendall Tau, keeratan hubungan dengan koefisien korelasi.
Hasil Penelitian : Karakteristik orang tua anak berkebutuhan khusus di SLB 1 Bantul yaitu berumur 26-35 tahun (44,8%), jenis kelamin perempuan (91,4%), pendidikan SMA (55,2%), dan berstatus ibu rumah tangga (56,9%). Karakteristik anak berkebutuhan khusus yaitu berusia 5-11 tahun (65,5%) dan berjenis kelamin perempuan (51,7%). Dukungan yang diberikan orang tua kepada anak berkebutuhan khusus kategori baik (55,2%). Sebagian besar anak berkebutuhan khusus memiliki motivasi belajar sedang (50%). Hasil uji korelasi Kendall tau diperoleh p-value 0,009 dengan koefisien korelasi 0,311.
Kesimpulan : Ada hubungan antara antara dukungan orangtua dengan motivasi belajar anak berkebutuhan khusus di SLB 1 Bantul dengan keeratan hubungan rendah.