Pengaruh Terapi Spiritual Dzikir Terhadap Tingkat Kecemasan Pada Lansia Di BPSTW Budi Luhur Yogyakarta

Latar Belakang: Pada awal usia 60 tahun lansia akan mengalami perubahan secara psikososial yaitu kecemasan. Kecemasan terus menerus dapat menyebabkan kelelahan hingga kematian. Terapi non farmakologi yang dapat menurunkan kecemasan pada lansia secara efektif yaitu terapi dzikir. Akan tetapi lansia yang tidak melakukan kegiatan keagamaan atau spiritual memiliki resiko bunuh diri lebih tinggi 4 kali daripada yang giat beribadah atau melaksanakan aktivitas spiritual. Maka dengan melakukan terapi dzikir diharapkan dapat membantu lansia penderita gangguan kecemasan mengakhiri gangguan psikisnya.
Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui pengaruh terapi spiritual dzikir terhadap Tingkat kecemasan pada lansia di BPSTW Budi Luhur Yogyakarta.
Metode Penelitian: Rancangan penelitian ini adalah kuantitatif menggunakan desain pra-experimental dengan pendekatan (one group pre post test design). Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling dengan jumlah sampel 40 orang menggunakan alat ukur yaitu lembar observasi untuk variable terapi spiritual dzikir dan kuesioner Geriatric Anxiety Inventory (GAI) untuk tingkat kecemasan yang telah valid dan reliabel. Data dianalisis menggunakan uji Wilcoxon menunjukkan nilai p-value= 0,000 (p<0,05).
Hasil: Hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebanyak 36 orang (90,0%) dengan tingkat kecemasan ringan, dan 4 orang (10,0%) tidak ada kecemasan. Hasil uji Wilcoxon menunjukkan nilai p-value= 0,000 (p<0,05).
Kesimpulan: Terdapat pengaruh terapi spiritual dzikir dengan tingkat kecemasan pada lansia di BPSTW Budi Luhur Yogyakarta. Perawat panti dapat menerapkan terapi spiritual dzikir sebagai alternatif terapi non farmakologis untuk menurunkan kecemasan lansia yang tinggal di panti.