Gambaran Psychological Well-Being pada Petugas Public Safety Center (PSC 119) di Daerah Istimewa Yogyakarta

Latar Belakang: Petugas Public Safety Center (PSC 119) dituntut untuk memberikan pelayanan kegawatdaruratan kepada masyarakat selama 24 jam. Saat ini masih terdapat beberapa hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan PSC 119 di Daerah Istimewa Yogyakarta. Hal tersebut dapat meningkatkan beban kerja petugas PSC 119 yang kemudian dapat mempengaruhi psychological well-being. Baik buruknya kondisi psychological well-being petugas PSC 119 dapat berdampak
terhadap pelayanan yang diberikan.
Tujuan: Mengetahui gambaran psychological well-being pada petugas Public Safety Center (PSC 119) di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh petugas PSC 119 di Daerah Istimewa Yogyakarta yang berjumlah 78 orang dengan teknik total sampling. Alat pengambilan data menggunakan kuisioner data demografi dan kuisioner Psychological Well-Being Scale. Analisis data menggunakan analisis univariat.
Hasil: Berdasarkan karakteristik responden, jenis kelamin laki-laki (70,5%), usia dewasa awal (65,4%), pendidikan D3 (48,7%), dan peran sebagai perawat (57,7%). Sementara itu, gambaran psychological well-being kategori tinggi (94,9%).
Berdasarkan dimensinya, dimensi penerimaan diri kategori tinggi (52,6%), dimensi hubungan positif dengan orang lain kategori tinggi (76,9%), dimensi kemandirian kategori sedang (66,7%), dimensi penguasaan lingkungan kategori tinggi (88,5%), dimensi tujuan hidup kategori tinggi (82,1%), serta dimensi pengembangan diri kategori tinggi (80,8%).
Kesimpulan: Secara umum gambaran psychological well-being petugas Public Safety Center (PSC 119) di Daerah Istimewa Yogyakarta dalam kategori tinggi. Disarankan kepada para petugas PSC 119 untuk bisa menjaga kondisi kesejahteraan
psikologisnya agar dapat melayani masyarakat secara optimal.