Gambaran Potensi Interaksi Obat Metformin Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Instalasi Rawat Jalan RS Nur Hidayah

Latar Belakang: Diabetes melitus (DM) adalah suatu kondisi gangguan metabolisme yang disebabkan oleh kerusakan atau ketidakmampuan sel β pankreas dalam memproduksi insulin. Pasien DM tipe 2 sering disertai dengan penyakit penyerta baik yang merupakan komplikasi dari DM tipe 2 maupun adanya penyakit lainnya sehingga obat yang digunakan akan menjadi lebih banyak. Semakin banyak obat yang dikonsumsi secara bersamaan dapat meningkatkan risiko terjadinya interaksi obat yang tidak diinginkan.
Tujuan Penelitian: Untuk mengevaluasi potensi interaksi obat metformin dengan obat-obatan lainnya pada pasien DM tipe 2 rawat jalan di RS Nur Hidayah Bantul Yogyakarta.
Metode penelitian: Penelitian observasional yang bersifat deskriptif dengan pengambilan data secara retrospektif. Teknik pengambilan data menggunakan metode purposive sampling. Sampel yang memenuhi kriteria inklusi diperoleh sebanyak 82 pasien. Analisis data menggunakan analisis univariat untuk menggambarkan karakteristik dan pengobatan pasien, serta identifikasi interaksi obat berdasarkan Drugs.com.
Hasil penelitian: Pada penelitian ini pasien DM tipe 2 mayoritas berusia 61-80 tahun 47,6%, jenis kelamin perempuan sebanyak 63,4% dan memiliki penyakit penyerta dan/komplikasi 89,0%. Pengobatan pasien DM tipe 2 mayoritas menggunakan regimen terapi kombinasi terapi sebanyak 78% kombinasi, dengan kombinasi 2 obat yaitu metformin dan glimepirid 35,4%, mendapatkan ≥5 obat 59,8%. Potensi interaksi obat metformin dengan obat lainnya sebanyak 85,4% mengalami interaksi obat dengan tingkat keparahan moderat 88,6% dan obat yang paling sering terjadi interaksi yaitu metformin dan glimepirid 37,1% .
Kesimpulan: Mayoritas pasien DM tipe 2 di instalasi rawat jalan RS Nur Hidayah Bantul Yogyakarta mengalami potensi interaksi obat metformin.