Evaluasi Rasionalitas Penggunaan Obat Antidiabetik Oral pada Pasien DM Tipe 2 di RS Nur Hidayah Bantul Yogyakarta

Latar Belakang: Diabetes melitus (DM) ditandai dengan kondisi hiperglikemi yang disebabkan menurunnya produksi dan sensitifitas insulin. Penyakit DM memerlukan terapi pengobatan jangka panjang, sehingga membutuhkan terapi yang tepat. Ketidaktepatan terapi dapat memperburuk kondisi pasien dan memicu terjadinya komplikasi.
Tujuan Penelitian: Mengevaluasi rasionalitas penggunaan obat antidiabetik oral pada pasien rawat jalan DM tipe 2 di RS Nur Hidayah Bantul Yogyakarta.
Metode Penelitian: Penelitian non-eksperimental yang bersifat deskriptif dengan pendekatan secara retrospektif, menggunakan RM pasien DM tipe 2 rawat jalan periode Januari-Desember 2023. Rasionalitas penggunaan obat meliputi parameter tepat pasien, tepat indikasi, tepat obat, tepat dosis dan tepat frekuensi dengan menggunakan panduan Medscape, IONI 2017 dan Perkeni 2021. Data diambil dengan teknik purposive sampling, diperoleh jumlah sampel sebanyak 75 pasien yang memenuhi kriteria. Kemudian data dianalisis secara univariat serta disajikan dalam bentuk tabel dan presentase.
Hasil Penelitian: Hasil penelitian mayoritas berusia 45-65 tahun (58,7%) dan berjenis kelamin perempuan (60,0%), memiliki kadar gula darah tidak terkontrol (88,0%) dan memiliki penyakit penyerta dan atau komplikasi (81,3%). Jenis terapi antidiabetik yang banyak digunakan yaitu kombinasi antidiabetik (69,3%). Kombinasi antidiabetik oral yang banyak digunakan yaitu metformin dan glimepiride sebanyak (42,67%). Hasil analisis ketepatan penggunaan obat
antidiabetik parameter tepat pasien, indikasi, dosis dan frekuensi (100%) sedangkan tepat obat (68,0%). Rasionalitas penggunaan obat antidiabetik oral sebanyak (68,0%) rasional.
Kesimpulan: Rasionalitas penggunaan obat antidiabetik oral pada pasien diabetes melitus tipe 2 sebesar (68,0%) di Rumah Sakit Nur Hidayah Bantul Yogyakarta.