Hubungan Tingkat Kepatuhan Penggunaan Obat Antihipertensi Dengan Kualitas Hidup Pasien Hipertensi Di Puskesmas Sewon I

Latar Belakang: Hipertensi adalah penyebab utama kematian di dunia yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah >140/90 mmHg. Hipertensi merupakan penyakit kronis yang tidak dapat disembuhkan, namun dapat dikendalikan dengan penggunaan obat antihipertensi. Terapi hipertensi membutuhkan komitmen jangka panjang dan kepatuhan pasien dalam menjalankan terapi. Ketidakpatuhan pasien terhadap regimen pengobatan antihipertensi dapat berdampak pada peningkatan risiko morbiditas dan keadaan hipertensi yang tidak terkontrol, sehingga dapat memperburuk kualitas hidup pasien hipertensi.
Tujuan: Menganalisis hubungan antara tingkat kepatuhan penggunaan obat antihipertensi dengan kualitas hidup pasien hipertensi di Puskesmas Sewon I.
Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain noneksperimental secara cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 113 pasien dihitung berdasarkan rumus slovin dan diambil dengan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner kepatuhan menggunakan ProMAS dan kuesioner kualitas hidup menggunakan WHOQOL-BREF. Analisis data statistik diuji dengan uji kolerasi Chi-Square.
Hasil: Mayoritas pasien hipertensi di Puskesmas Sewon I berjenis kelamin perempuan (79,6%), berusia ≥60 tahun (54%) dan berpendidikan terakhir SD (38,9%). Mayoritas pasien tidak bekerja (54,9%) dan memiliki kebiasaan tidak merokok (92,9%). Sebagian besar pasien menderita hipertensi selama <3 tahun (51,3%) dan tidak memiliki penyakit penyerta (57,5%). Sebagian besar pasien mendapatkan regimen antihipertensi tunggal (92%) dengan jumlah obat yang diterima pasien 1-3 obat (69,9%) dan jenis obat yang paling banyak digunakan yaitu amlodipin (88,5%). Mayoritas pasien memiliki tingkat kepatuhan kategori tinggi (49,6%) dan kualitas hidup kategori baik (60,2%).
Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kepatuhan penggunaan obat antipertensi dengan kualitas hidup pasien hipertensi di Puskesmas Sewon I (p-value <0,05).