Pengaruh Pemberian Buah Kurma Terhadap Peningkatan Kadar Hemoglobin Pada Remaja Putri di SMPN 2 Kalibawang Kulon Progo

Latar Belakang : Anemia merupakan masalah kesehatan yang menyebabkan penderitanya mengalami kelelahan, letih dan lesu sehingga akan berdampak pada kreativitas dan produktivitasnya. Remaja putri merupakan salah satu kelompok yang rawan menderita anemia, karena pada masa itu mereka juga mengalami menstruasi dan lebih-lebih mereka berpengetahuan kurang terhadap anemia. Menurut WHO 1,62 miliar orang di seluruh dunia mengalami anemia dan prevalensinya adalah 47,4% pada usia prasekolah, 25,4% pada usia sekolah, 41,8% pada wanita usia subur dan pada pria sebesar 12,7% (WHO 2022). Menurut Riskesdas DIY 2018 prevalensi anemia tertinggi berdasarkan kabupaten terletak di Kulon Progo dengan prosentase sebesar 73,8%, Bantul 54,8%, Yogyakarta 35,2%, Sleman 18,1%, dan Gunung kidul 18,4%. Dinkes DIY tahun 2018.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian buah kurma terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada remaja putri yang anemia.
Metode Penelitian : Desain penelitian ini menggunakan Pre-Eksperimen dengan rancangan pretests-postest one grup design. Populasi penelitian ini adalah seluruh remaja putri kelas VIII di SMPN 2 Kalibawang Kulonprogo yang berjumlah 40 orang, dengan sampel 20 orang remaja putri menggunakan teknik cluster random sampling.
Hasil penelitian : didapatkan ada pengaruh pemberian buah kurma terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada remaja putri yang anemia dengan Z= 3,945 dan sig= 0,000 <0.05,
dengan rata-rata kadar hemoglobin sebelum 11,4 gr/dl dan rata-rata kadar hemoglobin setelah pemberian buah kurma 12,0 gr/dl.
Kesimpulan : Kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebelum pemberian buah kurma kadar hemoglobin rata-rata 11,4 gr/dl dan kadar hemoglobin setelah pemberian buah kurma rata-rata 12,0 gr/dl, dari hasil tersebut di dapatkan ada pengaruh peningkatan kadar hemoglobin pada remaja putri di SMPN 2 Kalibawang Kulonprogo dengan nilai sig 0,000 < 0,05.