Grit Pada Guru Pendamping Khusus Di SD Inklui X Kota Yogyakarta

Angela Duckwoth (2016) menyebutkan salah satu sikap positif dalam diri manusia yang dapat dikembangkan adalah grit. Grit merupakan sikap individu yang terlihat melalui perilaku mempertahankan semangat dan kegigihan dalam melakukan usaha untuk mencapai jangka panjang. GPK atau guru pendamping khusus merupakan guru yang di khususkan dengan keahlian dalam bidang pelayanan anak berkebutuhan khusus (ABK), disabilitas atau anak yang memiliki hambatan dalam belajar. Dalam menjalankan peran dan tugas sebagai guru pendamping khusus tidak sama dengan guru pada umumnya. Sebaiknya GPK ialah yang berpengalaman dalam menangani ABK guna mencapai tujuan yang ditetapkan. Penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana proses grit pada guru pendamping yang bekerja di sekolah inklusi X Yogyakarta. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan desain studi kasus dan melakukan wawancara serta observasi dalam pengambilan data. Partisipan yang digunakan merupakan guru pendamping khusus yang mendampingi lebih dari dua orang ABK di sekolah inklusi X Yogyakarta. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui proses grit pada guru pendamping khusus di sekolah inklusi. Hasil dari penelitian ini proses memperoleh
grit pada GPK terdapat pada rasa senangnya untuk belajar hal baru, menyukai anak-anak dan pekerjaannya serta keinginan kuat partisipan untuk dapat bermanfaat bagi orang lain sehingga partisipan mampu selalu untuk bersemangat dan memperoleh grit.