Hubungan Emotional Maturity Dengan Kejadian Self-Harm Pada Remaja Putri Di SMP Negeri 2 Turi

Latar Belakang: Emotional maturity ialah keadaan individu yang tidak meledak emosinya dan bisa menempatkan emosinya di situasi dan waktu yang tepat. Seseorang yang belum mampu mencapai kematangan emosi yang stabil cenderung memiliki koping negatif diantaranya bertindak melakukan self-harm hingga lebih parahnya bahkan mencoba untuk bunuh diri. Temuan kasus di Indonesia berdasarkan penelitian mengungkapkan terdapat 50% responden remaja dari 215 pernah melukai diri sendiri dengan prevalensi perempuan sebanyak 80%.
Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan emotional maturity dengan kejadian self-harm pada remaja putri di SMP Negeri 2 Turi.
Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan desain analtik korelasi dengan rancangan penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja putri kelas VII dan VIII berjumlah 122 siswi, diambil menggunakan teknik total sampling sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi dan didapatkan sejumlah 61 responden. Alat ukur yang digunakan yaitu kuesioner emotional maturity scale dan self-harm inventory. Analisis data yang digunakan yaitu univariat dan bivariat menggunakan uji Chi-Square.
Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden berusia 13 Tahun (50,8%), latar belakang keluarga sebagian besar 51 siswi (83,6%) tinggal dengan orang tua, dan sebanyak 22 siswi (36,1%) menjadi korban bullying sebagai trauma dimasa lalunya. Hasil analisis diperoleh tingkat emotional maturity rendah (80,3%) dan tidak mengalami kejadian self-harm (59,0%) dengan hasil uji Chi-Square menunjukkan nilai p value = 0,081.
Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara emotional maturity dengan kejadian self-harm pada remaja putri di SMP Negeri 2 Turi Sleman Yogyakarta.