Hubungan Tingkat Kepatuhan Penggunaan Obat Antihipertensi Terhadap Luaran Klinik Pasien Hipertensi di Puskesmas Kretek Yogyakarta

Latar Belakang: Hipertensi merupakan suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah diatas normal. Menurut Laporan Pemantauan Rumah Sakit Terpadu pada tahun 2020 provinsi DIY mencatat kasus hipertensi baru mencapai 6.171 kasus rawat inap dan 33.507 kasus rawat jalan. Kepatuhan pengobatan pada penderita hipertensi sangat penting karena dengan minum obat antihipertensi secara teratur dapat mengontrol tekanan darah, sehingga dalam jangka waktu yang panjang risiko kerusakan otak, ginjal, dan jantung dapat dikurangi.
Tujuan Penelitian: Mengetahui tingkat kepatuhan penggunaan obat antihipertensi pada pasien hipertensi di Puskesmas Kretek Yogyakarta.
Metode Penelitian: Penelitian analitik non-eksperimental dengan desain cross sectional yang menggunakan teknik purposive sampling sesuai kriteria inklusi dan eksklusi. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 241 pasien. Data primer diperoleh melalui kuesioner kepatuhan MARS-5 dan wawancara langsung. Data sekunder diperoleh dari data rekam medis pasien untuk menilai luaran klinik berupa tekanan darah. Uji statistika adalah uji Chi-Square.
Hasil Penelitian: Mayoritas pasien berjenis kelamin perempuan 67,60%, berada pada rentang usia >65 tahun 36,10%, dengan pendidikan terakhir SMA/SMK 47,70%, yang bekerja sebagai petani/buruh 45,60%. Lama menderita pasien hipertensi <5 tahun 82,60% dengan tidak ada penyakit penyerta 62,20% dan menggunakan regimen antihipertensi tunggal yaitu amlodipin 5 mg 96,30%. Tingkat kepatuhan penggunaan obat antihipertensi pada pasien hipertensi di
Puskesmas Kretek Yogyakarta termasuk dalam kategori tinggi 58,50% dengan luaran klinik yang terkontrol 51,50%.
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara tingkat kepatuhan penggunaan obat antihipertensi terhadap luaran klinik pasien hipertensi di Puskesmas Kretek Yogyakarta dengan nilai p-value = 0,000.