Penerapan Intervensi “Foot Massage” Untuk Menurunkan Tingkat Nyeri Pada Ny “K” Post Sectio Caesarea Di RSUD Sleman D.I. Yogyakarta

Latar Belakang:Masa nifas adalah masa setelah lahirnya bayi dan plasenta serta kembalinya uterus dalam bentuk semula. Tindakansectio caesarea adalah pilihan terakhir untuk melahirkan setelah persalinan pervaginam tidak memungkinkan.
Ibu yang melahirkan dengan tindakan operasi sectio caesarea akan mengalami nyeri yang biasanya terjadi 2-36 jam setelah operasi. Kemudian dikembangkan berbagai tindakan pengendalian nyerinon-farmakologis yang salah satunyaadalah
pijat kaki/foot massage.
Tujuan: Studi kasus ini bertujuan untuk mempelajari dan memahami Penerapan Intervensi “Foot Massage” untuk Menurunkan Tingkat Nyeri pada Ny “K” Post Sectio Caesarea di RSUD Sleman D.I. Yogyakarta.
Metode: Penulisan ini menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan asuhan keperawatan dengan subjek penelitian pada studi kasus ini adalah satu pasien dengan Post Sectio Caesarea. Metode pengambilan data dengan wawancara, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Instrumen
pengumpulan data menggunakan format asuhan keperawatan sesuai ketentuan yang berlaku di Program Studi Keperawatan dan menganalisa data secara deskriptif.
Hasil: Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama tiga hari dengan intervensi terapi foot massage pada satu pasiendalam durasi 10-20 menit dengan frekuensi pemberian dua kali/hari, kemudian setelah tindakan foot massage dijeda waktu satu jam untuk dilakukan kembalipengukuran skala nyeri. Menunjukkan
hasil dimana skala nyeri awal yaitu skala enam (6) dengan kategori sedang kemudian mengalami penurunan menjadi skala nyeri tiga (3) yaitu dalam kategori ringan.
Kesimpulan: Terdapat efektifitas terapi foot massage untuk menurunkan tingkat nyeri pada Ny. K post sectio caesarea di RSUD Sleman D.I. Yogyakarta.