Hubungan Efikasi Diri Dengan Quarter Life Crisis Mahasiswa Keperawatan Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Latar Belakang: Mahasiswa terentang dari usia 18 hingga 25 tahun, menandakan transisi individu dari masa remaja akhir menuju dewasa awal. Karakteristik dewasa awal dikenal dengan masa penuh dengan tuntutan. Oleh karena itu, seseorang perlu
memiliki keyakinan akan kemampuan yang dimilikinya disebut juga efikasi diri. Dampak dari efikasi yang rendah dalam diri seseorang menyebabkan seseorang cemas dan overthinking disebut dengan quarter life crisis.
Tujuan: Untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan efikasi diri dengan quarter life crisis mahasiswa keperawatan Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.
Metode: Jenis penelitian ini adalah kuantitatif desain korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik stratified random sampling dengan 77 mahasiswa. Penelitian ini menggunakan kuesioner efikasi diri dan quarter life crisis. Analisis statistik menggunakan uji somers’d untuk mengetahui hubungan kedua variabel dan koefisien korelasi untuk mengetahui keeratan hubungan.
Hasil: Efikasi diri mahasiswa sebagian besar dalam kategori sedang yaitu 48 mahasiswa (62,3%), quarter life crisis sebagian besar dalam kategori sedang yaitu 67 mahasiswa (87,0%). Hasil uji statisik menggunakan uji somers’d diperoleh p-value 0,02 (<0,05) dengan keeratan hubungan yang rendah (-0,244). Arah korelasi negatif berarti semakin rendah efikasi diri mahasiswa maka semakin tinggi quarter life crisisnya.
Kesimpulan: Terdapat hubungan negatif signifikan antara efikasi diri dengan quarter life crisis mahasiswa keperawatan Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
dengan keeratan hubungan rendah.