Hubungan Karakteristik Pasien Dengan Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas Gamping 2 Sleman

Latar Belakang: Layanan farmasi di puskesmas berperan dalam berinteraksi langsung dengan pasien untuk meningkatkan kualitas hidup mereka terkait penggunaan obat. Dalam persaingan yang ketat ini, puskesmas harus memberikan pelayanan terbaik untuk mencapai kepuasan pasien. Kepuasan pasien merupakan evaluasi terhadap layanan kesehatan yang diterima. Faktor-faktor seperti pekerjaan, pendidikan, jenis kelamin, dan usia dapat mempengaruhi tingkat kepuasan pasien.
Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik pasien dengan tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian di Puskesmas Gamping 2 Sleman.
Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional, dengan metode observasional analitik untuk melihat hubungan antar variabel. Pengumpulan data menggunakan teknik purposive sampling dengan pemilihan
sampel berdasarkan kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti. Analisis data yang digunakan yaitu uji Kruskal Wallis.
Hasil Penelitian: Mayoritas pasien di Puskesmas Gamping 2 Sleman berumur 17-25 tahun (31%), berjenis kelamin perempuan (74%), dengan jumlah pasien yang bekerja dan tidak bekerja sama banyaknya (50%), dan kebanyakan berpendidikan menengah (SMA/SMK) (45%). Tingkat kepuasan pasien termasuk dalam kategori sangat puas pada semua dimensi, dengan persentase tertinggi pada dimensi jaminan (81,20%) dan terendah pada dimensi ketanggapan (79,10%). Uji korelasi Kruskal Wallis menunjukkan adanya hubungan antara umur dan tingkat kepuasan pasien (pvalue = 0.023 < 0,05), tetapi tidak ada hubungan antara jenis kelamin, pendidikan, dan pekerjaan dengan tingkat kepuasan.
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara umur dengan tingkat kepuasan pasien, tetapi tidak ada hubungan antara jenis kelamin, pendidikan, dan pekerjaan dengan tingkat kepuasan pasien.