Gambaran Tingkat Pengetahuan Aromaterapi Terhadap Dismenore Primer Pada Mahasiswi Semester 2 Kebidanan S1 Fakultas Kesehatan Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Latar Belakang: Di Indonesia, sekitar 54,89% kasus melibatkan dismenore primer, yang umumnya mencapai puncaknya pada masa remaja akhir. Upaya penanganan dismenore dengan penggunaan aromaterapi sebagai salah satu metode non-farmakologi untuk mengatasi dismenore telah menunjukkan hasil yang signifikan dalam beberapa penelitian. Aromaterapi dapat meningkatkan suasana hati, mengatasi insomnia, dan mengatasi dismenore. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada mahasiswi semester 2 program studi Kebidanan S1 Fakultas Kesehatan Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta, diperoleh data bahwa mahasiswi tersebut belum mendapatkan pembelajaran tentang terapi komplementer aromaterapi.
Tujuan: Untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan aromaterapi terhadap dismenore primer pada mahasiswi semester 2.
Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif menggunakan teknik total sampling yang melibatkan 70 mahasiswi semester 2 Kebidanan S1 Fakultas Kesehatan Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.
Hasil: Karakteristik responden dan tingkat pengetahuan aromaterapi terhadap dismenore primer diperoleh dari data yang dikumpulkan. Dari 70 responden, 28 orang (40%) berusia 18 tahun, 40 orang (57%) berusia 19 tahun, dan 2 orang (3%)
berusia 20 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 43 responden (61%) memiliki pengetahuan baik tentang aromaterapi, 27 responden (39%) memiliki pengetahuan cukup, dan tidak ada yang memiliki pengetahuan kurang. Pertanyaan
yang mendominasi gambaran tingkat pengetahuan yaitu mengenai pengertian dan cara penggunaan aromaterapi dengan persentase jawaban benar 100%.
Kesimpulan: Gambaran tingkat pengetahuan aromaterapi terhadap dismenore primer pada mahasiswi semester 2 rata-rata baik dengan persentase 75,71%.